
KAI Daop 3 Cirebon Siapkan Infrastruktur dan Personel untuk Arus Mudik Lebaran 2025
Jakarta, 22 Maret 2025 — PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2025 akan tercatat pada H-3 atau Jumat, 28 Maret 2025. Pada waktu yang sama, puncak arus balik diperkirakan akan terjadi pada H+5, Minggu, 6 April 2025. Prediksi ini berdasarkan analisis volume penumpang tahun sebelumnya yang menunjukkan lonjakan signifikan di jalur Cirebon-Jakarta.
Dalam rangka mempersiapkan arus mudik Lebaran yang lancar, PT KAI Daop 3 Cirebon telah mengambil sejumlah langkah strategis untuk menjamin kenyamanan dan keamanan perjalanan. Salah satu langkah utama yang dilakukan adalah dengan menambah pengawasan di sepanjang jalur rel serta mempersiapkan personel tambahan guna menangani potensi masalah di lapangan.
“Semoga dengan persiapan yang matang dari seluruh aspek serta kolaborasi dan sinergi demi mudik lancar, Angkutan Lebaran 2025 berjalan aman, sehat, selamat, lancar, terkendali, serta seluruh pengguna jasa KA dapat menikmati momen mudik yang menyenangkan,” kata Muhibbudin, Manager Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, dalam keterangan resminya pada Sabtu, 22 Maret 2025.
Jalur kereta api di wilayah Daop 3 Cirebon menjadi pilihan utama para pemudik yang hendak bepergian dari Jakarta ke berbagai kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tahun lalu, tercatat lebih dari 100 ribu penumpang menggunakan jalur ini pada puncak arus mudik. Untuk tahun ini, PT KAI memperkirakan angka tersebut akan meningkat seiring dengan adanya tambahan kapasitas angkutan.
Muhibbudin mengimbau agar calon penumpang memesan tiket lebih awal guna menghindari kehabisan tiket pada saat puncak arus mudik. “Layanan pembelian tiket secara online telah dibuka sejak beberapa bulan sebelum Lebaran untuk mempermudah calon penumpang dalam merencanakan perjalanan mereka,” ujar Muhibbudin.
Di sisi infrastruktur, PT KAI Daop 3 Cirebon telah melakukan serangkaian perbaikan besar untuk memastikan jalur kereta api tetap aman dan lancar. Beberapa langkah perbaikan ini meliputi penggantian 31 unit wese, pemasangan 4.353 batang bantalan sintetis, penggantian 9.000 batang bantalan beton, peremajaan rel sepanjang 15.900 meter, pemasangan 49.600 penambat rel, dan normalisasi fondasi rel sepanjang 5.300 meter. Selain itu, AMUS (alat material untuk siaga) juga disebar di 17 titik strategis seperti Stasiun Pabuaran, Pasirbungur, Pegaden Baru, Haurgeulis, Terisi, Jatibarang, Arjawinangun, Cirebon, Cirebon Prujakan, Babakan, Tanjung, Bulakamba, Brebes, Sindanglaut, Ciledug, Ketanggungan, dan Songgom.
“Kami juga mengerahkan petugas tambahan yang akan melakukan pemantauan intensif di titik-titik rawan serta meningkatkan jumlah petugas pemeriksa jalur (PPJ) selama periode mudik lebaran,” ujar Muhibbudin.
PT KAI Daop 3 Cirebon juga telah mengidentifikasi sepuluh titik rawan yang dapat mengganggu kelancaran perjalanan kereta api. Enam titik di antaranya berpotensi terendam banjir, yang meliputi:
-
KM 187+600 hingga KM 187+800 (antara Stasiun Tanjung dan Losari)
-
KM 206+000 hingga KM 208+000 (antara Stasiun Babakan dan Waruduwur)
-
KM 220+700 hingga KM 220+800 (antara Stasiun Cirebon Prujakan dan Waruduwur)
-
KM 161+600 hingga KM 161+700 (antara Stasiun Brebes dan Tanjung)
-
KM 243+200 hingga KM 243+600 (antara Stasiun Sindanglaut dan Ciledug)
-
KM 252+500 hingga KM 252+800 (antara Stasiun Ciledug dan Ketanggungan)
Banjir pada jalur-jalur tersebut sering kali disebabkan oleh curah hujan tinggi yang menggenangi rel, yang bisa menghambat perjalanan kereta. “Kalau tidak segera ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan keterlambatan perjalanan atau bahkan penghentian operasional sementara,” kata Muhibbudin.
Selain itu, PT KAI juga mencatat empat titik rawan lain yang berisiko mengalami pergeseran atau amblesan akibat tanah yang tidak stabil. Titik-titik tersebut berada di:
-
KM 149+600 hingga KM 152+200 (jalur hulu antara Stasiun Cilegeh dan Kadokangabus)
-
KM 175+100 hingga KM 175+700 (jalur hulu antara Stasiun Telagasari dan Jatibarang)
-
KM 146+600 hingga KM 152+500 (jalur hilir antara Stasiun Kadokangabus dan Cilegeh)
-
KM 175+100 hingga KM 175+600 (jalur hilir antara Stasiun Telagasari dan Jatibarang)
“PT KAI telah melakukan berbagai langkah mitigasi, seperti menambah material penguat agar jalur tetap aman,” tambah Muhibbudin. (Redaksi)